Perawatan tubuh setelah melahirkan : Latihan Pasca-Persalinan
Kehamilan dan persalinan menyebabkan perubahan kendornya dinding perut karena pembesaran kehamilan dan longgarnya liang senggama serta otot dasar panggul. Keadaan dan kenyataan tersebut sebagian dapat dikembalikan sehingga mendekati normal, untuk selanjutnya dapat mulai lagi hamil dengan kesehatan yang tetap prima.
Untuk mencapai sasaran tersebut dapat dilakukan senam kesegaran jasmani setelah persalinan.
Latihan Mengecilkan dan Mengencangkan Dinding Perut
Tujuannya untuk mengembalikan kekencangan otot dinding perut dan mengembalikan kekencangan otot dasar panggul dan otot liang senggama. Latihan ini dapat dilakukan dengan dua cara :
Mengencangkan Otot
Dinding Perut dengan Posisi Tidur
Kaki kanan dan kiri dapat diangkat silih berganti secara lurus dan setinggi mungkin. Kaki dapat diputar seperti naik sepeda. Satu kaki lusut keatas sedangkan kaki lain tumitnya dipegang. Kaki lurus dapat diletakkan pada tempat yang lebih tinggi, sedangkan badan diangkat seluruhnya dengan disangga bahu dan kaki/tumitnya. Lakukan Latihan ini beberapa kali.
Mengencangkan Otot
Dinding Perut dalam Posisi Merangkak
Latihan dalam posisi merangkak, dilakukan dengan mengencangkan dan mengempeskan otot dinding perut. Denganposisi ini pula dilakukan latihan untuk mengembalikan kesegaran tulang belakang dengan ototnya.
Latihan untuk Mengembalikan Ukuran Liang Senggama
Seperti diketahui bahwa otot sfingter ani (liang dubur) sebagian melingkar kedalam liang senggama, sehingga dapat dilatih dengan jalan mengerutkan dan mengendorkan liang dubur itu. Latihan ini pun dapat dilakukan setiap saat atau bersamaan dengan latihan mengencangkan otot dinding perut itu. Dengan latihan ini diharapkan dapat mengembalikan keadaan liang senggama seperti semula sehingga keharmonisan keluarga dapat terjamin.
Ibu yang barn saja melahirkan mungkin enggan melakukan banyak gerakan, karena ia takut sakit. Ambulasi atau berjalan secepatnya sangat penting untuk mencegah trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah. setelah persalinan normal dan bila tidak dibatasi oleh pemasangan infus, dan bila tanda vital ibu (tekanan darah, suhu, frekuensi nadi dan napas) normal, ibu biasanya mampu pergi ke kamar mandi atau mandi dengan bantuan satu jam atau dua jam setelah melahirkan. Sebelum melakukan ini lakukan dahulu napas dalam clan latihan kaki sederhana, dan harus berdiri dan mengayun kakinya diatas sisi tempat tidur. Pada persalinan dengan bedah sesar, berjalan mulai 24-36 jam setelah melahirkan.
Berikut ini adalah urutan latihan untuk ibu setelah melahirkan dan lihat gambar.
1. Berbaring dengan lutut ditekuk. Tempatkan Langan diatas perut dibawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru.
2. Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang bersamaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh. Ulangi pada sisi yang lain.
3. Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks. Lanjutkan ini pada posisi berdiri dan duduk.
4. Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otototot bokong–tahan 3 detik kemudian rileks.
5. Setelah hari ketiga. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan bahu kirakira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.
6. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut kiri. Ulangi pada lutut kanan.
Otot betis saat hamil Bering mengalami kram, karena kekurangan kalsium dan vitamin E. Saat persalinan mungkin terasa pegal, lelah karena ikut serta dalam proses persalinan dengan menarik kearah badan ibu pada kala kedua.
Varises yaitu penampakan pembuluh darah di daerah kaki bawah, sekitar liang senggama dan liang dubur, tidak diketahui sebabnya yang pasti. Dengan gerakan keluarga berancana yang makin diterima masyrakat, mereka yang hamil lebih dariempat kali sudah jarang sehingga secaraberkelanjutan varises pun akan berkurangpula. Dapat diperkirakan bahwa varisesterjadi karena beberapa faktor yaitu keturunan, hormonal (estrogen dan progesteron), dan faktor yang belum diketahui dengan pasti. Dengan latihan tersebut diharapkan kembalinya keadaan otot betisdan berkurangnya kejadian varises.
Kehamilan dan persalinan menyebabkan perubahan kendornya dinding perut karena pembesaran kehamilan dan longgarnya liang senggama serta otot dasar panggul. Keadaan dan kenyataan tersebut sebagian dapat dikembalikan sehingga mendekati normal, untuk selanjutnya dapat mulai lagi hamil dengan kesehatan yang tetap prima.
Untuk mencapai sasaran tersebut dapat dilakukan senam kesegaran jasmani setelah persalinan.
Latihan Mengecilkan dan Mengencangkan Dinding Perut
Tujuannya untuk mengembalikan kekencangan otot dinding perut dan mengembalikan kekencangan otot dasar panggul dan otot liang senggama. Latihan ini dapat dilakukan dengan dua cara :
Mengencangkan Otot
Dinding Perut dengan Posisi Tidur
Kaki kanan dan kiri dapat diangkat silih berganti secara lurus dan setinggi mungkin. Kaki dapat diputar seperti naik sepeda. Satu kaki lusut keatas sedangkan kaki lain tumitnya dipegang. Kaki lurus dapat diletakkan pada tempat yang lebih tinggi, sedangkan badan diangkat seluruhnya dengan disangga bahu dan kaki/tumitnya. Lakukan Latihan ini beberapa kali.
Mengencangkan Otot
Dinding Perut dalam Posisi Merangkak
Latihan dalam posisi merangkak, dilakukan dengan mengencangkan dan mengempeskan otot dinding perut. Denganposisi ini pula dilakukan latihan untuk mengembalikan kesegaran tulang belakang dengan ototnya.
Latihan untuk Mengembalikan Ukuran Liang Senggama
Seperti diketahui bahwa otot sfingter ani (liang dubur) sebagian melingkar kedalam liang senggama, sehingga dapat dilatih dengan jalan mengerutkan dan mengendorkan liang dubur itu. Latihan ini pun dapat dilakukan setiap saat atau bersamaan dengan latihan mengencangkan otot dinding perut itu. Dengan latihan ini diharapkan dapat mengembalikan keadaan liang senggama seperti semula sehingga keharmonisan keluarga dapat terjamin.
Ibu yang barn saja melahirkan mungkin enggan melakukan banyak gerakan, karena ia takut sakit. Ambulasi atau berjalan secepatnya sangat penting untuk mencegah trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah. setelah persalinan normal dan bila tidak dibatasi oleh pemasangan infus, dan bila tanda vital ibu (tekanan darah, suhu, frekuensi nadi dan napas) normal, ibu biasanya mampu pergi ke kamar mandi atau mandi dengan bantuan satu jam atau dua jam setelah melahirkan. Sebelum melakukan ini lakukan dahulu napas dalam clan latihan kaki sederhana, dan harus berdiri dan mengayun kakinya diatas sisi tempat tidur. Pada persalinan dengan bedah sesar, berjalan mulai 24-36 jam setelah melahirkan.
Berikut ini adalah urutan latihan untuk ibu setelah melahirkan dan lihat gambar.
1. Berbaring dengan lutut ditekuk. Tempatkan Langan diatas perut dibawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru.
2. Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang bersamaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh. Ulangi pada sisi yang lain.
3. Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks. Lanjutkan ini pada posisi berdiri dan duduk.
4. Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otototot bokong–tahan 3 detik kemudian rileks.
5. Setelah hari ketiga. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan bahu kirakira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.
6. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut kiri. Ulangi pada lutut kanan.
Otot betis saat hamil Bering mengalami kram, karena kekurangan kalsium dan vitamin E. Saat persalinan mungkin terasa pegal, lelah karena ikut serta dalam proses persalinan dengan menarik kearah badan ibu pada kala kedua.
Varises yaitu penampakan pembuluh darah di daerah kaki bawah, sekitar liang senggama dan liang dubur, tidak diketahui sebabnya yang pasti. Dengan gerakan keluarga berancana yang makin diterima masyrakat, mereka yang hamil lebih dariempat kali sudah jarang sehingga secaraberkelanjutan varises pun akan berkurangpula. Dapat diperkirakan bahwa varisesterjadi karena beberapa faktor yaitu keturunan, hormonal (estrogen dan progesteron), dan faktor yang belum diketahui dengan pasti. Dengan latihan tersebut diharapkan kembalinya keadaan otot betisdan berkurangnya kejadian varises.
No comments:
Post a Comment