Galau karena cinta memang sangatlah menggangu beberapa aktivitas sehingga dapat menimbulkan kemalasan yang berujung melakukan hal hal yang tidak baik namun saran saya agar dapat lebih bermakna mending kita tulis rasa kegalauan dengan tulus di sebuah kertas yang bisa tercitanya sebuah puisi
Untuk melihat contoh puisi galau yang saya punya simak saja di bawah ini kumpulan puisi yang di akibatkan galau:
Masih Mencintainya
Jika teringat tentang dirimu
Berlinang air mataku
aKu rindu saat-saat bersamamu
Kasih sayangmu kepadaku
Kini kau bukan milikku
Dan berakhir sudah cintaku
Biarkan saja hatiku bicara
aKu masih sayang padamu
Aku selalu mendoakanmu
Agar kau bahagia
Bersama dirinya selamanya
Mengapa mudahnya hatimu mendua
Ku lapangkan dada walau aku terluka
Semoga bahagia bersama dirinya
Karena kau telah memilih dia
Betapa sakitnya apa yang ku rasa
Tuhan kuatkanlah hatiku yang terluka
Semoga ku bisa untuk melupakannya
Karena ku masih mencintainya
Akhi Tanpa Penghabisan
inilah akhirnya…
saya mengakhiri jejak yang baru kutapaki
bukan hanya salahmu…
ini seluruh cuma dikarenakan aku…
yang tidak dapat menyemai benih rindu di ladangmu
apa dayaku bila cintaku tidak lagi ada untukmu
percuma kucoba membangun fondasi cinta ini
sesaat diatas segala nya,
saya terus mengasah rasa sedih penantian yang kuiba
tidak akan terlepas sampai menafikan adamu
maafkan untuk satu pilihan yang pahit ini
namun sekurang-kurangnya, tambah baik seluruh terbuka sedari awal
sebelum saat kebohongan terkuak di penghabisan
saya menentukan pergi dikarenakan tidak akan menyakitimu
saya menentukan menyukai satu nama walau cuma semu
Akhir Dari Kata-Kata
lengkaplah telah sepi ini mengurung sendiriku
terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
menyusuri jalanan lengang
bersimbah angan tanpa tujuan
dalam derap gerimis yang pongah menghujam
terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
diatas pengharapan tidak berkesudahan
perihal rindu kusam
perihal cinta terbuang
mengutip satu namamu diantara keluh kesah
gundah gelisah, air mata, serta lara
masihkah ada sedikit senyum darimu
di batas penantianku yang saat ini semakin terbata
bila tetap ada area di hatimu
untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
pada tanah membentang
pada pohon-pohon rindang
serta angin yang mengusik keangkuhan
sekurang-kurangnya agar ada tanda yg dapat kubaca serta kuraba
jangan sampai sepi yang hadir
jangan sampai semu yang membeku
dikarenakan saya senantiasa jalan menujumu
No comments:
Post a Comment