Amniosentesis
Konsep amniosentesis adalah mengambil cairan ketuban, untuk dilakukan pemeriksaan kesejahteraan janin dalam rahim. Air ketuban diambil dengan bimbingan ultrasonografi dalam jumlah tertentu untuk dilakukan pemeriksaan diantaranya:
– Tingkat tumbuh kembang janin dalam rahim.
– Kematengan paru janin.
– Terdapatnya kemungkinan kelainan bawaan janin.
– Kemungkinan janin mengalami gangguan fungsi plasenta khususnya dalam suplai oksigen dan pertukaran karbondiosida (fungsi paru plasenta).
– Tentang jernih dan kekeruhan air ketuban.
Dengan memperhatikan berbagai hasil analisa air ketuban, dapat diputuskan untuk mempertahankan kehamilan sampai genap bulan atau melahirkan karena keadaan darurat.
Amnioskopi
Amnioskopi adalah pemeriksaan air ketuban yang dilakukan dengan mempergunakan alat "amnioskope" (alat bening seperti kaca) melalui jalan lahir. Dengan memasukkan alat ini melalui kanalis servikalis (pintu luar rahim) akan dapat diperhatikan tentang jumlah air ketuban dan kekeruhan air ketuban. Berkurangnya air ketubah dan kekeruhan menunjukkan bahwa janin pernah mengalami gangguah pernapasan (asfiksia intrauterin) karena fungsi placenta (ari-ari) yang kurang sempurna.
Dengan mempertimbangkan berkurang dan keruhnya air ketuban dapat dilakukan untuk mempertahankan kehamilan atau segera melahirkan untuk menyelamatkan jiwa janin. Pemeriksaan ini sudah tidak banyak dilakukan lagi karena bahayanya. Sebagian besar telah diganti dengan pemeriksaan ultrasonografi yang lebih banyak dapat memberi keterangan tentang kesejahteraan janin dalam rahim.
Pemeriksaan Canggih Lainnya
Pemeriksaan canggih lainnya yang hanya dilakukan pada kasus khusus diantaranya biopsi plasenta, pengambilan sampel (contoh) darah langsung pada tali pusat, biopsi terdapat kelainan pada janin atau diantara catur sanaknya.
Semua pemeriksaan tambahan yang canggih ini dilakukan dengan tuntunan ultrasonografi sehingga pengambilannya dapat dilakukan dan dapat mengurangi bahaya terhadap janin.
No comments:
Post a Comment