Cara menjaga kehamilan - Pengawasan sebelum lahir (antena tal) terbukti mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan mental dan fisik kehamilan, untuk menghadapi persalinan. Dengan pengawasan hamil dapat diketahui berbagai komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan atau komplikasi hamil sehingga segera dapat diatasi. Yang tidak mungkin dapat diatasi segera dirujuk ke tempat yang lebih lengkap peralatannya sehingga mendapat perawatan yang optimal.
Dengan pengawasan hamil dapat diturunkan angka kematian ibu maupun angka kematian bayi, sebagai cermin kemampuan setiap bangsa untuk memberikan pelayanan dan pengayoman medis terhadap masyarakatnya. Secara rinci dapat dijabarkan tujuan pengawasan sebelum lahir untuk ibu adalah mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, menegakkan dan mengobati secara dini komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, mempersiapkan mental dan fisik ibu hamil untuk menghadapi persalinan, meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat memberikan ASI, mempersiapkan dan membicarakan pemakaian metode KB, memberikan nasihat dan petunjuk berbagai masalah yang berkaitan dengan kehamilannya, berusaha menetapkan penggolongan kehamilan persalinan yang aman. Sedangkan tujuan pengawasan untuk bayi adalah memelihara kesehatan ibu sehingga dapat mengurangi persalinan prematur, berat bayi lahir rendah, lahir mati atau kematian bayi baru lahir, juga meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal kualitas sumber daya manusia. Pelaksanaan pengawasan kedalam berbagai risiko. Dalam menghadapi kehamilan dengan risiko meragukan atau risiko tinggi akan dapat menentukan pertolongan kehamilan dilakukan seperti di bawah ini.
Anamnesa
Pelaksanaannya dengan mengajukan pertanyaan tentang identitas, lama terlambat menstruasi, tanggal menstruasi terakhir, dan keluhan yang berkaitan dengan kehamilan. Keluhan ini misalnya mual, muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati, napsu makan berkurang/bertambah/atau tetap, dan gerakan janin dalam rahim. Sedangkan keluhan dalam keadaan normal adalah badan panas, terdapat keputihan atau keluar air, lecet di daerah kemaluan, sakit didaerah perut bawah, terdapat perdarahan, dan tentang gerak anak berkurang.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan umum yang menilai keadaan umum (sehat, tampak sakit, atau pucat), pengukuran tekanan darah, nadi pernapasan, suhu, dan kulit (pigmentasi, striae perut, sekitar puting susu). Pemeriksaan khusus meliputi pemeriksaan payudara (pembuluh darah makin banyak, pigmentasi areola mama, puting makin hitam dan menonjol, payudara makin padat), pemeriksaan Leopold, mendengarkan detak jantung janin, dan bila perlu pemeriksaan dalam. Pemeriksaan tambahan meliputi pemeriksaan dengan USG, ford perut, dan pemeriksaan laboratorium. Pemerikaan kehamilan, pada kehamilan muda sekitar usia 12 minggu, pembesaran rahim belum atau sulit diraba dari luar sehingga perlu pemeriksaan dalam. Sehingga evaluasi dilakukan melalui pembesaran rahim, tanda hamil muda, tanda Piskacek (rahim tidak simetris), tanda Hegar (perlunakan leher rahim). Pada saat ini juga dibicarakan rancangan pemeriksaan lebih lanjut yaitu pemeriksaan berikutnya dan imunisasi tetanus saat hamil. Penting juga untuk memberikan anjuran tentang aspek psikologis kehamilan, diet ibu hamil, dan higiene umum ibu hamil (kebersihan badan/pakaian, kebiasaan buang air besar/berkemih, hubungan seks saat hamil, penerimaan dan adaptasi kehamilan, persiapan mental menghadapi kehamilan dan persalinan).
Kesimpulan hasil pemeriksaan ini adalah bahwa kehamilan sehat/mati dalam rahim, kehamilan tunggal/ganda, dapat ditetapkan perkiraan persalinan, kehamilan dengan komplikasi, kehamilan disertai penyakit ibu, kehamilan dengan anemia, kedudukan janin dalam rahim, dan menetapkan kelompok kehamilan. Dengan memahami hal diatas diharapkan ibu hamil dapat mengetahui secara rinci tentang tujuan pengawasan sebelum melahirkan dan mengapa pelaksanaannya dilakukan dengan jadwal yang telah disepakati antara dokter, bidan, atau rumah sakit, demi perjalanan menuju kehamilan yang sehat baik rohani dan jasmani.
Pada kehamilan yang lebih tua dapat dilakukan evaluasi terhadap gerakan janin dalam rahim, perabaan kerangka janin, pendengaran terhadap detak jantung janin, perkiraan umur kehamilan dengan menilai tinggi rahim, dan kedudukan janin dalam rahim. Metode pemeriksaan yang lazim dilakukan dengan teknik Leopold dan mendengarkan detak jantung janin dengan menggunakan stetoskop Laenec atau Doppler. Dengan teknik Leopold dapat ditentukan kedudukan janin. Perlu diketahui kedudukan janin dalam rahim 97% adalah letak kepala, 2,5-3% letak sungsang, dan 0,5% lain-lain. Oleh karena itu ibu tidak semestinya khawatir menghadapi kedudukan janin dalam rahim, apalagi dengan kemampuan ilmu dan teknologi kedokteran yang mengusahakan tercapainya persalinan "well born baby and well health mother."
Pemeriksaan dengan USG pada kehamilan merupakan perangkat pemeriksaan yang penting. Banyak keterangan sangat berharga dapat digali dengan pemeriksaan USG. Pemeriksaan USG terutama pada hamil muda sehingga didapatkan keterangan adanya mudigah (fetus) dalam kantung janin, adanya kelainan bawaan (kongenital), kemungkinan kehamilan ganda, kemungkinan hamil abnormal (kehamilan anggur, kehamilan diluar kandungan), dan kemungkinan keguguran bila terjadi perdarahan. Pada kehamilan lebih lanjut, pemeriksaan USG dapat memberikan keterangan tentang tumbuh-kembang janin dalam rahim, keterangan tentang air ketuban, kedudukan janin dalam rahim, keterangan tentang plasenta (tempat implantasi plasenta, kalsifikasi (perkapuran), kelainan plasenta. Juga dapat menentukan umur kehamilan dan perkiraan persalinan, menentukan jenis kelamin janin dalam rahim, dapat menentukan kelainan bawaan janin dalam rahim. Dengan USG dapat dilakukan biopsi con-rob plasenta clan air ketuban, contoh darah janin, dan beberapa terapi dan operasi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan USG dapat dibicarakan kelanjutan kehamilan yang mengalami tumbuh-kembang abnormal. Dalam keadaan wajar. USG dianjurkan tiga kali selama hamil. Pemeriksaan dengan ronsen sudah ditinggalkan.
Dalam upaya mencapai "well born baby and well health mother", diperlukan pemeriksaan laboratorium. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pemeriksaan laboratorium menjadi penting yaitu perubahan pola hidup yang menyebabkan berbagai penyakit, perubahan perilaku seksual masyarakat, dan orientasi terhadap konsep "well born baby and well health mother." Pemeriksaan laboratorium seharusnya dilakukan sebelum kawin dan sebelum hamil, sehingga bila dijumpai kelainan segera dapat diselesaikan dengan pengobatan. Dengan demikian pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaanlaboratorium rutin (darah lengkap, urine lengkap, fungsi hati dan ginjal, dan gula darah), Pemeriksaan laboratorium khusus (yang berkaitan dengan penyakit hubungan seksual [sifilis, gonorea, herpes simpleks] dan penyakit khusus [HIV, TORCH: toksoplasmosis, rubella, sitomegalovirus, humanpapiloma virus]. Pemeriksaan Pap smear dan preparat bakteri, serta pemeriksaan kultur dan sensitivitas tes obat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dapat ditentukan kesehatan ibu hamil, sehingga tercapai "well born baby and well health mother." Pemeriksaan kultur (pembiakan) dan sensitivitas ditujukan untuk menetapkan pemilihan obat pilihan yang tepat.
Dengan melakukan pengawasan kehamilan yang teratur maka hubungan ibu hamil dan dokter atau bidan menjadi lebih akrab sehingga pada saatnya tidak ada rasa canggung dalam pertolongan persalinan. Keluhan dapat disampaikan secara terbuka. Kehamilan berlangsung optimal guna menyongsong "well born baby and well health mother."
No comments:
Post a Comment