Tuesday, January 29, 2013

Amniosentesis, Amnioskopi, dan Pemeriksaan Canggih Lainnya

Amniosentesis
Konsep amniosentesis adalah mengambil cairan ketuban, untuk dilakukan pemerik­saan kesejahteraan janin dalam rahim. Air ketuban diambil dengan bimbingan ultra­sonografi dalam jumlah tertentu untuk dilakukan pemeriksaan diantaranya:

    Tingkat tumbuh kembang janin dalam rahim.
    Kematengan paru janin.
    Terdapatnya kemungkinan kelainan bawaan janin.
    Kemungkinan janin mengalami gang­guan fungsi plasenta khususnya dalam suplai oksigen dan pertukaran karbondiosida (fungsi paru plasenta).
    Tentang jernih dan kekeruhan air ketuban.

Dengan memperhatikan berbagai hasil analisa air ketuban, dapat diputuskan untuk mempertahankan kehamilan sampai genap bulan atau melahirkan karena keadaan darurat.

Amnioskopi
Amnioskopi adalah pemeriksaan air ketu­ban yang dilakukan dengan memper­gunakan alat "amnioskope" (alat bening­ seperti kaca) melalui jalan lahir. Dengan memasukkan alat ini melalui kanalis ser­vikalis (pintu luar rahim) akan dapat diperhatikan tentang jumlah air ketuban dan kekeruhan air ketuban. Berkurangnya air ketubah dan kekeruhan menunjukkan bahwa janin pernah mengalami gangguah pernapasan (asfiksia intrauterin) karena fungsi placenta (ari-ari) yang kurang sem­purna.

Dengan mempertimbangkan berku­rang dan keruhnya air ketuban dapat di­lakukan untuk mempertahankan kehamilan atau segera melahirkan untuk menyela­matkan jiwa janin. Pemeriksaan ini sudah tidak banyak dilakukan lagi karena baha­yanya. Sebagian besar telah diganti dengan pemeriksaan ultrasonografi yang lebih banyak dapat memberi keterangan tentang kesejahteraan janin dalam rahim.

Pemeriksaan Canggih Lainnya
Pemeriksaan canggih lainnya yang hanya dilakukan pada kasus khusus diantaranya biopsi plasenta, pengambilan sampel (con­toh) darah langsung pada tali pusat, biopsi terdapat kelainan pada janin atau diantara catur sanaknya.

Semua pemeriksaan tambahan yang canggih ini dilakukan dengan tuntunan ultrasonografi sehingga pengambilannya dapat dilakukan dan dapat mengurangi bahaya terhadap janin.

No comments:

Post a Comment