Monday, January 28, 2013

Kebutuhan fisik ibu hamil : Latihan Dan Sikap Tubuh Selama Hamil Dan Setelah Melahirkan

Kebutuhan fisik ibu hamil - Masalah senam hamil sudah mulai mendapat perhatian masyarakat dan banyak diselenggarakan oleh rumah sakit sehingga kesehatan rohani dan jasmani ditingkatkan serta dapat menghilangkan rasa takut menghadapi persalinan Rasa takut dan kurang percaya diri meng hadapi persalinan sering menderita kesakitan saat semua kekuatannya diperlukat untuk mendorong janin lahir, terutama bagi wanita yang untuk pertama kali bersalin. Dengan senam hamil serta latihan untuk mengkoordinasikan semua kekuatan saat persalinan diharapkan secara normal, tidak terlalu takut, akan mengurang rasa sakit dan mempunyai kepercayaan diri yang tetap mantap.

Latihan Umum Senam Hamil
Senam hamil bertujuan untuk dapat me­lakukan tugas persalinan dengan kekuatan dan kepercayaan diri sendiri dibawah bimbingan penolong menuju persalinan normal (fisiologis). Melalui Senam hamil diperoleh keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan kekuatan otot dinding perut, otot dasar panggul serta ja­ringan penyangganya untuk berfungsi saat bersalin berlangsung. Senam juga melong­garkan persendian yang berhubungan dengan persalinan, dapat memperbaiki kedudukan janin, meningkatkan kete­gangan dan kepercayaan diri mengahadapipersalinan, memperoleh pengetahuan dan kemampuan mengatur pernapasan, relak­sasi, dan kontraksi otot dinding perut, otot sekat tongga badan dan otot dasar panggul saat persalinan. Dengan senam juga meningkatkan kemampuan mengk­oordinasikan kekuatan kontraksi otot rahim sehingga tercapai hasil optimal menu­ju jalar lahir, dan meningkatkan kesegaran rohani dan jasmani ibu hamil.

Keuntungan senam hamil adalah me­ningkaktan kepercayaan pengetahuan tentang kekuatan persalinan sehingga waktu persalinan dapat dipersingkat dan rasa sa­kit dikurangi.

Dengan memenuhi syarat tersebut di­harapkan kesegeran rohani dan jasmani dapat ditingkatkan untuk mencapai per­salinan fisiologis. Latihan senam hamildidahului dengan latihan umum yang ber­tujuan untuk meningkatkan kemampuan kontraksi tubuh, dinding perut, dan dasar panggul juga melemaskan persendian dan mengurangi rasa kaku, nyeri otot dan sendi.

Latihan I
1.      Duduk rileks dan badang ditopang tangan di belakang.
2.      Kaki diluruskan dengan sedikit terbu­ka.
3.      Gerakan latihan:
    Gerakan kaki kanan dan kiri kede­pan dan kebelakang
    Putar persendian kaki melingkar kedalam dan keluar
    Bila mungkin angkat bokong de­ngan bantuan kedua tangan dan ujung telapak kaki
    Kembangkan dan kempiskan otot dinding perut
    Kerutkan dan kendorkan otot dubur
4.      Lakukan gerakan ini sedikitnya 8-10 kali setiap gerakan.

Latihan II
1.      Sikap duduk tegak dengan badan dis­angga oleh Langan di belakang badan
2.      Kedua tungkai bawah lurus dalam po­sisi rapat
3.      Tujuan latihan:
    Melatih otot dasar panggul agar dapat berfungsi optimal saat per­salinan
    Meningkatkan peredaran darah alat kelamin bagian dalam sehing­ga sirkulasi menuju placenta (ari­ari) makin sempurna.
4.      Bentuk latihan:
    Tempatkan tungkai kanan diatastungkai bawah kiri, silih berganti.
    Kembangkan dan kempeskan otot dinding perut bagian bawah
    Kerutkan dan kendorkan otot Ji­ang dubur.
    Lakukan gerakan ini sedikitnya 8­-10 kali.
  
Latihan III
1.  Sikap duduk dengan badan disangga kedua tangan di belakang, tungkai bawah dirapatkan.
2.  Tidur terlentang dengan kedua kaki merapat.
3.  Tujuan latihan:
    Memperkuat otot dinding perut sehingga dapat berfungsi saat per­salinan.
    Meningkatkan sirkulasi darah me­nuju alat kelamin bawah, sehinggadarah menuju janin dapat diting­katkan.
4.  Bentuk latihan:
    Pada sikap duduk, angkat tungkai bawah silir berganti keatas dengan tinggi semaksimal mungkin.
    Pada sikap tidur, kedua tangan da­pat di samping tetapi lebih baik di bawah kepala. Angkat tungkai ba­wah silih berganti kanan dan kiri dengan tinggi semaksimal mungkin.
    Lakukan latihan ini sedikitnya 8­-10 kali.

Latihan IV
1.    Sikap duduk bersila dengan tegak.
2.    Tangan diatas bahu sedangkan siku disamping badan.
3.    Tujuan latihan:
    Melatih otot perut bagian atas.
    Meningkatkan kemampuan sekat rongga badan untuk membantu persalinan.
4.    Bentuk latihan:
    Lengan diletakkan di depan badan (dada).
    Putar keatas dan kesamping, ke­belakang dan selanjutnya kembali kedepan badan (dada).
    Lakukan latihan ini sedikitnya 8­-10 kali.

Latihan V
1.    Sikap duduk bersila dengan tumit ber­dekatan satu sama lain.
2.    Badan tegak rileks dan paha lemas.
3.    Kedua tangan dipersendian lutut.
4.    Tujuan latihan:
    Melatih otot punggung agar ber­fungsi balk.
    Meningkatkan peredaran darahkealat kelamin bagian dalam.
    Melatih agar persendian tulang punggung jangan kaku.
5.    Bentuk latihan:
    Tekanlah persendian lutut dengan berat badan sekitar 20 kali.
    Badan diturunkan kedepan semak­simal mungkin.

Latihan VI
1.    Sikap latihan tidur di atas tempat tidur datar.
2.    Tangan di samping badan.
3.    Tungkai bawah direkuk pada persendi­an lutut dengan sudut tungkai bawah bagian bawah sekitar 80-90 derajat.
4.    Tujuan latihan:
    Melatih persendian tulang pung­gung bagian atas.
    Melatih otot perut dan otot tulang belakang.
5.    Bentuk latihan:
    Angkat badan dengan topangan pada ujung telapak kedua kaki dan bahu.
    Pertahankan selama mungkin di­atas dan selanjutnya turunkan per­lahan-lahan.

Latihan VII
1.      Sikap tidur telentang di tempat tidur mendatar.
2.      Badan seluruhnya rileks.
3.      Tangan dan tungkai bawah lurus de­ngan rileks.
4.      Tujuan latihan:
    Melatih persendian tulang pung­gung dan pinggul.
    Meningkatkan peredaran darah menuju alas kelamin bagian dalam.
    Meningkatkan peredaran darahmenuju janin melalui placenta.
5.      Bentuk latihan:
    Badan dilemaskan pada tempat ti­dur
    Tangan dan tungkai bawah mem­bujur lurus.
    Pinggul diangkat kekanan dan kekiri sambil melatih otot liang dubur.
    Kembang dan kempeskan otot bagian bawah.
    Lakukan latihan ini sedikitnya 10­-15 kali.

No comments:

Post a Comment