Sunday, January 27, 2013

Cara menjaga kehamilan : Pengawasan Kehamilan

Cara menjaga kehamilan - Pengawasan sebelum lahir (antena tal) terbukti mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya mening­katkan kesehatan mental dan fisik kehamil­an, untuk menghadapi persalinan. Dengan pengawasan hamil dapat diketahui berbagai komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan atau komplikasi hamil sehingga segera dapat diatasi. Yang tidak mungkin dapat diatasi segera dirujuk ke tempat yang lebih lengkap peralatannya sehingga mendapat perawatan yang optimal.

Dengan pengawasan hamil dapat ditu­runkan angka kematian ibu maupun ang­ka kematian bayi, sebagai cermin kemam­puan setiap bangsa untuk memberikan pelayanan dan pengayoman medis ter­hadap masyarakatnya. Secara rinci dapat dijabarkan tujuan pengawasan sebelum la­hir untuk ibu adalah mengurangi dan me­negakkan secara dini komplikasi kehamil­an, menegakkan dan mengobati secara dini komplikasi ibu yang dapat mempe­ngaruhi kehamilan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, mempersiapkan mental dan fisik ibu hamil untuk menghadapi persa­linan, meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat memberikan ASI, mempersiapkan dan membicarakan pemakaian metode KB, memberikan nasi­hat dan petunjuk berbagai masalah yang berkaitan dengan kehamilannya, berusaha menetapkan penggolongan kehamilan persalinan yang aman. Se­dangkan tujuan pengawasan untuk bayi adalah memelihara kesehatan ibu sehingga dapat mengurangi persalinan prematur, berat bayi lahir rendah, lahir mati atau kematian bayi baru lahir, juga meningkat­kan kesehatan bayi sebagai titik awal kua­litas sumber daya manusia. Pelaksanaan pengawasan kedalam berbagai risiko. Dalam mengha­dapi kehamilan dengan risiko meragukan atau risiko tinggi akan dapat menentukan pertolongan kehamilan dilakukan seperti di bawah ini.

Anamnesa
Pelaksanaannya dengan mengajukan per­tanyaan tentang identitas, lama terlambat menstruasi, tanggal menstruasi terakhir, dan keluhan yang berkaitan dengan ke­hamilan. Keluhan ini misalnya mual, muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati, napsu makan berkurang/bertambah/atau tetap, dan gerakan janin dalam rahim. Sedang­kan keluhan dalam keadaan normal ada­lah badan panas, terdapat keputihan atau keluar air, lecet di daerah kemaluan, sakit didaerah perut bawah, terdapat perdarah­an, dan tentang gerak anak berkurang.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan umum yang menilai keadaan umum (sehat, tampak sakit, atau pucat), pengukuran tekanan darah, nadi pernapasan, suhu, dan kulit (pigmentasi, striae perut, sekitar puting susu). Pemeriksaan khusus meliputi pemeriksaan payudara (pembu­luh darah makin banyak, pigmentasi areo­la mama, puting makin hitam dan menon­jol, payudara makin padat), pemeriksaan Leopold, mendengarkan detak jantung ja­nin, dan bila perlu pemeriksaan dalam. Pemeriksaan tambahan meliputi pemerik­saan dengan USG, ford perut, dan pemeriksaan laboratorium. Pemerikaan keha­milan, pada kehamilan muda sekitar usia 12 minggu, pembesaran rahim belum atau sulit diraba dari luar sehingga perlu pe­meriksaan dalam. Sehingga evaluasi di­lakukan melalui pembesaran rahim, tanda hamil muda, tanda Piskacek (rahim tidak simetris), tanda Hegar (perlunakan leher rahim). Pada saat ini juga dibicarakan rancangan pemeriksaan lebih lanjut yaitu pemeriksaan berikutnya dan imunisasi tetanus saat hamil. Penting juga untuk mem­berikan anjuran tentang aspek psikologis kehamilan, diet ibu hamil, dan higiene umum ibu hamil (kebersihan badan/pa­kaian, kebiasaan buang air besar/berke­mih, hubungan seks saat hamil, peneri­maan dan adaptasi kehamilan, persiapan mental menghadapi kehamilan dan per­salinan).
Kesimpulan hasil pemeriksaan ini ada­lah bahwa kehamilan sehat/mati dalam rahim, kehamilan tunggal/ganda, dapat ditetapkan perkiraan persalinan, kehamil­an dengan komplikasi, kehamilan disertai penyakit ibu, kehamilan dengan anemia, kedudukan janin dalam rahim, dan mene­tapkan kelompok kehamilan. Dengan me­mahami hal diatas diharapkan ibu hamil dapat mengetahui secara rinci tentang tu­juan pengawasan sebelum melahirkan dan mengapa pelaksanaannya dilakukan de­ngan jadwal yang telah disepakati antara dokter, bidan, atau rumah sakit, demi perjalanan menuju kehamilan yang sehat baik rohani dan jasmani.
Pada kehamilan yang lebih tua dapat dilakukan evaluasi terhadap gerakan janin dalam rahim, perabaan kerangka janin, pendengaran terhadap detak jantung ja­nin, perkiraan umur kehamilan dengan menilai tinggi rahim, dan kedudukan ja­nin dalam rahim. Metode pemeriksaan yang lazim dilakukan dengan teknik Leo­pold dan mendengarkan detak jantung janin dengan menggunakan stetoskop Laenec atau Doppler. Dengan teknik Leo­pold dapat ditentukan kedudukan janin. Perlu diketahui kedudukan janin dalam rahim 97% adalah letak kepala, 2,5-3% letak sungsang, dan 0,5% lain-lain. Oleh karena itu ibu tidak semestinya khawatir menghadapi kedudukan janin dalam ra­him, apalagi dengan kemampuan ilmu dan teknologi kedokteran yang mengu­sahakan tercapainya persalinan "well born baby and well health mother."
Pemeriksaan dengan USG pada ke­hamilan merupakan perangkat pemerik­saan yang penting. Banyak keterangan sangat berharga dapat digali dengan pe­meriksaan USG. Pemeriksaan USG teru­tama pada hamil muda sehingga didapat­kan keterangan adanya mudigah (fetus) dalam kantung janin, adanya kelainan bawaan (kongenital), kemungkinan ke­hamilan ganda, kemungkinan hamil ab­normal (kehamilan anggur, kehamilan di­luar kandungan), dan kemungkinan kegu­guran bila terjadi perdarahan. Pada ke­hamilan lebih lanjut, pemeriksaan USG dapat memberikan keterangan tentang tumbuh-kembang janin dalam rahim, ke­terangan tentang air ketuban, kedudukan janin dalam rahim, keterangan tentang plasenta (tempat implantasi plasenta, kal­sifikasi (perkapuran), kelainan plasenta. Juga dapat menentukan umur kehamilan dan perkiraan persalinan, menentukan jenis kelamin janin dalam rahim, dapat menen­tukan kelainan bawaan janin dalam rahim. Dengan USG dapat dilakukan biopsi con-rob plasenta clan air ketuban, contoh darah janin, dan beberapa terapi dan operasi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan USG dapat dibicarakan kelanjutan kehamilan yang mengalami tumbuh-kembang abnor­mal. Dalam keadaan wajar. USG dianjur­kan tiga kali selama hamil. Pemeriksaan dengan ronsen sudah ditinggalkan.
Dalam upaya mencapai "well born baby and well health mother", diperlukan pemeriksaan laboratorium. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pemeriksaan laboratorium menjadi penting yaitu pe­rubahan pola hidup yang menyebabkan berbagai penyakit, perubahan perilaku seksual masyarakat, dan orientasi terhadap konsep "well born baby and well health mother." Pemeriksaan laboratorium se­harusnya dilakukan sebelum kawin dan sebelum hamil, sehingga bila dijumpai ke­lainan segera dapat diselesaikan dengan pengobatan. Dengan demikian pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaanlaboratorium rutin (darah lengkap, urine lengkap, fungsi hati dan ginjal, dan gula darah), Pemeriksaan laboratorium khusus (yang berkaitan dengan penyakit hubung­an seksual [sifilis, gonorea, herpes sim­pleks] dan penyakit khusus [HIV, TORCH: toksoplasmosis, rubella, sitomegalovirus, hu­manpapiloma virus]. Pemeriksaan Pap smear dan preparat bakteri, serta pemerik­saan kultur dan sensitivitas tes obat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan labora­torium dapat ditentukan kesehatan ibu hamil, sehingga tercapai "well born baby and well health mother." Pemeriksaan kul­tur (pembiakan) dan sensitivitas ditujukan untuk menetapkan pemilihan obat pilihan yang tepat.
Dengan melakukan pengawasan ke­hamilan yang teratur maka hubungan ibu hamil dan dokter atau bidan menjadi lebih akrab sehingga pada saatnya tidak ada rasa canggung dalam pertolongan persalinan. Keluhan dapat disampaikan secara terbu­ka. Kehamilan berlangsung optimal guna menyongsong "well born baby and well health mother."

No comments:

Post a Comment