Sunday, January 27, 2013

Pemeriksaan fisik pada ibu hamil : Kehamilan dengan Degenerasi Penyakit Trofoblas

Pemeriksaan fisik pada ibu hamil - kehamilan penyakit trofoblas adalah pe­nyimpangan kehamilan dengan terjadi de­generasi hidrofik dari jonjot koreon, se­hingga berupa buah anggur, dengan me­ngandung banyak cairan dan hormon. Pada kehamilan penyakit trofoblas terjadi pembesaran perut yang lebih cepat, tanpa terdapat janin dalam rahim, serta dapat terjadi perdarahan. Frekuensinya di negara Asia termasuk Indonesia 1:120 kehamilansedangkan di negara berat dengan keadaan gizi yang baik 1:2000. Kadang-kadang terjadi perdarahan banyak disertai penge­luaran gelembung mola sehingga masya­rakat menamakannya "kehamilan buahanggur," karena bentuknya seperti anggur. Gambaran klinik kehamilan penyakit tro­foblas (kehamilan buah anggur) adalah terdapat gejala hamil muda yang berlebih­an (mual-muntah sampai hiperemesis gravidarum, tampak anemis karena penge­luaran darah dan toksinnya), pembesaran perut melebihi umur kehamilan, terdapat perdarahan sedikit atau berjumlah banyak, terjadi pengeluaran jaringan seperti buah anggur.


Bila ibu berhadapan dengan gejala hamil seperti tersebut diatas sebaiknya se­gera memeriksakan diri untuk memasti­kannya apakah mengalami kehamilan de­ngan penyakit trofoblas, keguguran yang barn mulai, atau tumor dalam perut. Itu­lah sebabnya mengapa pada saat hamil muda sangat penting melakukan pemerik­saan ultrasonografi (USG), karena keha­milan penyakit trofoblas dapat diketahui dengan segera. Kehamilan penyakit trofo­blas berbahaya oleh karena terjadi perda­rahan yang banyak sampai syok, ibu me­ninggal karena perdarahan yang tidak terkendali, dapat terjadi degenerasi kega­nasan yang lebih berbahaya.

Dalam melaksanakan pengobatan dan perawatan kehamilan dengan penyakit trofoblas memerlukan pengobatan khusus dan pengawasan terus menerus selama satu tahun untuk melakukan observasi ke­mungkinan kegaganasan dalam bentuk "korio karsinoma." Syukur bahwa keha­milan dengan penyakit trofoblas makin berkurang jumlahnya seiring dengan makin membaiknya keadaan gizi masya­rakat. Keganasan menjadi "koreo karsino­ma" dapat terjadi dari kehamilanmola hidatidosa (kehamilan anggur) sebanyak 75%, keguguran spontan atau buatan 15%, dan setelah persalinan 5-10%.

Kemungkinan telah terjadi degenerasiganas koreo karsinoma dapat diperhatikan bila dijumpai atau mengalami perdarahan terus menerus setelah keguguran atau persalinan, perut bertambah besar dengan dapat diraba tumor, terdapat benjolan ber­warna "biru" di daerah liang senggama, dan batuk yang disertai dahak berdarah. Oleh karena itu pemeriksaan rutin penting dilakukan sehingga dapat ditegakkan de­generasi ganas dalam keadaan dini.

No comments:

Post a Comment